Unggulan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
E-Goverment
E-Goverment
A. Definisi E-Govermnet
Suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan kepemerintahan yang berbasis
elektronik. Suatu penataan system manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah
dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat
menggunakan e-goverment.
Menurut Norris D. F. Flercher e-govermnet adalah layanan dan pengiriman informasi
elektronok yang diberikan oleh pemerintag 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
E-Goverment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan
informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau
administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik,
atau proses kepemerintahan yang demokratis.
Model yang dapat digunakan untuk membuat e-goverment dengan e-readiness. IBM
mendefinisikan e-readiness adalah ukuran kualitas infrastruktur informasi dan teknologi
komunikasi suatu negara dan kemampuan para konsumen, bisnis dan pemerintah untuk
menggunakan.
Menurut Choucri (2003), e-readiness didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengejar
peluang penciptaan nilai yang difasilitasi dengan menggunakan internet
1. Conectivity yaitu apakah jaringan sudah tersedia secara luas dan dengan harga
terjangkau
2. Information securty yaitu apakah jaringan dan tempat penyimpanan data sudah bisa
dipastikan aman
3. Human capital yaitu apakah sumberdaya manusianya sudah mampu mengaplikasikan egoverment
B. Tahapan E-Goverment
Ada 4 tahapan yang diperlukan pada e-goverment yaitu
1. Implementasi yaotu memperkenalkan kemunculannya pada masyarakat
2. Pengembagan yaitu situs pemerintahan bertambah, informasi menjadi semakin
dinamis
3. Interakatif yaitu user bisa membayar layanan secara online
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |2
Copyright © 2019
4. Full electronic yaitu e-goverment sudah terintegrasi diseluruh sektor pemerintah
C. Prinsip E-Goverment
Beberapa prinsip yang harus dimiliki dalam e-goverment yaitu
1. Membantu layanan terhadap masyarakat
2. Membuat pemerintah dan layanan-layananya lebih mudah untuk diakses oleh
masyarakat
3. Memberikan solusi terhadap isu-isu sosial
4. Menyediakan informasi-informasi yang bermafaat bagi masyarakat
5. Penggunaan sumber daya pemerintah secara efektif dan efesien
D. Tujuan implementasi E-Goverment
1. Meningkatkan mutu layanan publik melalui pemanfaatan teknologi IT dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan
2. Terbentuknya pemerintah yang bersih, transparan dan mampu menjawab tuntutan
perubahan secara efektif
3. Perbaikan organisasi, sistem manajemen dan proses kerja kepemerintahan
E. Sasaran Pembangunan E-Goverment
Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang berkualitas dan
terjangkau
Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan dan
memperkuat kemampuan perekonomian menghadapi perubahan dan persaingan
perdagangan internasional
Pembentukan mekanisme komunikasi antar lembaga pemerintah serta penyediaan
fasilitas bagi partisipasi masyarakat dalam proses kepemerintahan
Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta
memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah
F. Menuju E-Goverment
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |3
Copyright © 2019
Beberapa contoh fungsi kepemerintahan yang penyelenggaraanya dapat dibantu melalui
sistem elektronik adalah
a. Pelayanan masyarakat
b. Kepegawaian
c. Keuangan
d. Pengelolaan aset, dan sebagainya
G. Kerangka Arsitektur E-Goverment
Salah satu kunci e-goverment adalah pemanfaatan ICT. Ini artinya bahwa ada unsur-unsur
ICT seperti sistem aplikasi, sistem infrastruktur, jarngan telematika dan lain-lain yang dipakai
dalam proses penyelenggaraan pemerintahan. Beberapa hal mendasar tentang pemanfaatan
ICT ini berkaitan dengan:
1. Penggunaan internet
2. Penggunaan infrastruktur telematika
3. Penggunaan sistem aplikasi
4. Standarisasi metadata
5. Transaksi dan pertukaran data elektronik
6. Sistem dokumentasi elektronik
Berikut gambar Kerangka arsitektur e-goverment
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |4
Copyright © 2019
Berikut gambaran aplikasi e-goverment
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |5
Copyright © 2019
H. Jenis-jenis E-Government,
Jenis-jenis e-goverment diantaranya sebagai berikut:
1. Government to Citizen (G2C) adalah suatu teknologi informasi yang mempunyai
suatu tujuan untuk memperbaiki hubungan interaksi antara pemerintah dengan
kelompok masyarakat dan dapat untuk mempermudah masyarakat dalam mencari
berbagai informasi tentang pemerintahan. Misal contoh seperti : informasi menganai
pajak online, layanan jaminan sosial, mencari lowongan pekerjaan, dan sebagainya.
2. Government to Business (G2B)adalah suatu tipe hubungan pemerintah dengan para
bisnis menegah ataupun bawah. Karena akan sangat dibutuhkan relasi yang sangat
baik, antara pemerintah dengan kalangan bisnis. Tujuannya utama nya adalah demi
kemudahan berbisnis masyarakat kalangan pembisnis. Contohnya seperti : informasi
menganai pajak perseroan, peraturan pemerintah (hukum bisnis), pendaftaran
perusahaan, peluang usaha atau bisnis, dan sebagainya.
3. Government to Government (G2G) adalah berupa Web pemerintah yang dibuat,
bertujuan untuk memenuhi berbagai macam informasi yang dibutuhkan antara
pemerintahan yang satu dengan pemerintahan yang lainnya, dengan suatu tujuan yaitu
untuk memperlancar & mempermudah kerjasama antara pemerintahan –
pemerintahan yang bersangkutan. Misal contohnya: dan lain sebagainya. Atau
informasi menganai blogging untuk kalangan legislative, konsultasi secara online,
pelayanan kepada masyarakat secara terpadu, pendidikan secara online, dan
sebagainya.
4. Government to Employees (G2E)adalah berupa tipe hubungan yang ditujukan untuk
para pegawai pemerintahan atau pegawai negeri untuk neningkatkan kinerja dan juga
untuk kesejahteraan para pegawai yang bekerja dislahsatu institusi pemerintah.
Misalkan contohnya: www.sdm.depkeu.go.id dan lain-lain
Contoh gambaran aplikasi e-gov pemerintah daerah
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |6
Copyright © 2019
I. Hambatan E-Government
1. Kultur berbagi belum ada. Kultur berbagi (sharring) informasi dan mempermudah
urusan belum merasuk di Indonesia. Bahkan ada pameo yang mengatakan: “Apabila
bisa dipersulit mengapa dipermudah?”. Banyak oknum yang menggunakan
kesempatan dengan mepersulit mendapatkan informasi ini.
2. Kultur mendokumentasi belum lazim. Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi
adalah kurangnya kebiasaan mendokumentasikan (apa saja). Padahal kemampuan
mendokumentasi ini menjadi bagian dari ISO 9000 dan juga menjadi bagian dari
standar software engineering.
3. Langkanya SDM yang handal. Teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang
baru. Pemerintah umumnya jarang yang memiliki SDM yang handal di bidang
teknologi informasi. SDM yang handal ini biasanya ada di lingkungan bisnis /
industri.Kekurangan SDM ini menjadi salah satu penghambat implementasi dari egovernment.
Sayang sekali kekurangan kemampuan pemerintah ini sering
dimanfaatkan oleh oknum bisnis dengan menjual solusi yang salah dan mahal.
4. Infrastruktur yang belum memadai dan mahal. Infrastruktur telekomunikasi
Indonesia memang masih belum tersebar secara merata. Di berbagai daerah di
Indonesia masih belum tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listrik. Kalaupun
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |7
Copyright © 2019
semua fasilitas ada, harganya masih relatif mahal. Pemerintah juga belum menyiapkan
pendanaan (budget) untuk keperluan ini.
5. Tempat akses yang terbatas. Sejalan dengan poin di atas, tempat akses informasi
jumlahnya juga masih terbatas. Di beberapa tempat di luar negeri, pemerintah dan
masyarakat bergotong royong untuk menciptakan access point yang terjangkau,
misalnya di perpustakaan umum (public library). Di Indonesia hal ini dapat dilakukan
di kantor pos, kantor pemerintahan, dan tempat-tempat umum lainnya.
J. Strategi Pengembangan E-Goverment
Berdasarkan Inpres E-goverment No 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional
pengembangan E-government yaitu :
1. Strategi pertama adalah mengembangkan sistem pelayanan yang andal, terpercaya
serta terjangkau masyarakat luas. Sasarannya antara lain, perluasan dan peningkatan
kualitas jaringan komunikasi ke seluruh wilayah negara dengan tarif terjangkau.
Sasaran lain adalah pembentukan portal informasi dan pelayanan publik yang dapat
mengintegrasikan sistem manajemen dan proses kerja instansi pemerintah.
2. Strategi kedua adalah menata sistem dan proses kerja pemerintah dan pemerintah
daerah otonom secara holistik. Dengan strategi ini, pemerintah ingin menata sistem
manajemen dan prosedur kerja pemerintah agar dapat mengadopsi kemajuan
teknologi informasi secara cepat.
3. Strategi ketiga adalah memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sasaran
yang ingin dicapai adalah standardisasi yang berkaitan dengan interoperabilitas
pertukaran dan transaksi informasi antarportal pemerintah. Standardisasi dan prosedur
yang berkaitan dengan manajemen dokumen dan informasi elektronik. Pengembangan
aplikasi dasar seperti e-billing, e-procurement, e-reporting yang dapat dimanfaatkan
setiap situs pemerintah untuk menjamin keamanan transaksi informasi dan pelayanan
publik. Sasaran lain adalah pengembangan jaringan intra pemerintah.
4. Strategi keempat adalah meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan
industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah
adanya partisipasi dunia usaha dalam mempercepat pencapaian tujuan strategis egovernment.
Itu berarti, pengembangan pelayanan publik tidak perlu sepenuhnya
dilayani oleh pemerintah.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |8
Copyright © 2019
5. Strategi kelima adalah mengembangkan kapasitas sumber daya manusia, baik pada
pemerintah maupun pemerintah daerah otonom disertai dengan meningkatkan eliteracy
masyarakat.
6. Strategi keenam adalah melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui
tahapan yang realistik dan terukur Dalam pengembangan e-government, dapat
dilaksanakan dengan epat tingkatan yaitu, persiapan, pematangan, pemantapan dan
pemanfaatan.
.
K. Permasalahan E-Goverment di Indonesia
1. Knowledge level, hanya beberapa pejabat pemerintahan yang mengerti apa itu egoverment
2. Organizatioonal level, adanya sistem sentralisasi di pemerintahan membuat tidak bisa
mendelegasikan kekuasaan pengambilan keputusan
3. Financial level, terbatasnya dana untuk pengembangan e-goverment dan
pengembangan sistem berbasis proyek tidak dpat menjamin kelangsungan dari egoverment
itu sendiri.
4. Legal level, yaitu infrastruktur hukum untuk mendukung e-goverment belum
sepenuhnya diterapkan
5. Management level, yaitu proyek-proyek e-goverment biasanya tidak direncanakan
dan dikelola dengan baik
6. Technical level, keterbatasan sarana prasarana dan akses terhadap e-goverment
7. Cultur level yaitu masih ada hambatan kecepatan perkembangan antara ict dan
perubahan kebudayaan
L. Bidang E-GOVERNMENT
1. Online Sevices adalah bagaimana pemerintah menjalankan fungsinya ke luar baik itu
masyarakat maupun kepada pelaku bisnis. Tetapi yang terpenting disini adalah
pemerintah menawarkan pelayanan yang lebih sederhana dan mudah kepada pihak
yang terkait, contohnya seperti pembayaran retribusi, pajak properti atau lisensi.
2. Government Operations adalah kegiatan yang dilakukan dalam internal pemerintah,
lebih khusus lagi adalah kegiatan yang dilakukan oleh pegawai pemerintah seperti
electronic procurement, manajemen dokumen berbasiskan web, formulir elektronik
dan hal-hal lain yang dapat disederhanakan dengan penggunaan internet.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |9
Copyright © 2019
Berdasarkan dua aspek di atas, maka jenis-jenis proyek e-Government dapat dibagi
menjadi tiga kelas utama, yaitu: Publish, Interact, dan Transact.
a. Publish
Jenis ini merupakan implementasi e-Government yang termudah karena selain
proyeknya yang berskala kecil, kebanyakan aplikasinya tidak perlu melibatkan
sejumlah sumber daya yang besar dan beragam.
Di dalam kelas Publish ini yang terjadi adalah sebuah komunikasi satu arah,
dimana pemerintah mempublikasikan berbagai data dan informasi yang dimilikinya
untuk dapat secara langsung dan bebas diakses oleh masyarakat dan pihak-pihak lain
ygberkepentingan melalui internet. Biasanya kanal akses yang dipergunakan adalah
komputer atau handphone melalui medium internet, dimana alat-alat tersebut dapat
dipergunakan untuk mengakses situs (website) departemen atau divisi terkait dimana
kemudian user dapat melakukan browsing (melalui link yang ada) terhadap data atau
informasi yang dibutuhkan, beberapa contoh dibawah ini:
Para pengusaha dapat mengetahui prasyarat dan prosedur perijinan dalam
mendirikan usaha
Pelajar SMU dapat mengetahui informasi berbagai program studi yang
ditawarkan oleh berbagai perguruan tinggi beserta prasyaratnya
Masyarakat secara online dan real-time dapat mengetahui mekanisme
pelayanan pembuatan KTP, KK, dan pelayanan lainnya, serta dapat
mengetahui hasil sementara pemilihan umum,
Ibu-ibu dapat memperoleh informasi mengenai cara hidup sehat dari situs
Departemen Kesehatan;
b. Interact
Pada kelas Interact telah terjadi komunikasi dua arah antara pemerintah dengan
mereka yang berkepentingan. Ada dua jenis aplikasi yang biasa dipergunakan. Yang
pertama adalah bentuk portal dimana situs terkait memberikan fasilitas searching bagi
mereka yang ingin mencari data atau informasi secara spesifik (pada kelas Publish,
user hanya dapat mengikuti link saja). Yang kedua adalah pemerintah menyediakan
kanal dimana masyarakat dapat melakukan diskusi dengan unit-unit tertentu yang
berkepentingan, baik secara langsung (seperti chatting, tele-conference, web-TV, dan
lain sebagainya) maupun tidak langsung (melalui email, frequent ask questions,
newsletter, mailing list, dan lain sebagainya), beberapa contoh dibawah ini:
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |10
Copyright © 2019
Perusahaan dapat melakukan Tanya jawab mengenai persyaratan tender untuk
berbagai proyek yang direncakan pemerintah melalui e-mail, chatting atau
guestbook
Dosen dapat mencari informasi spesifik mengenai beasiswa lanjutan studi di
luar negeri yang dikoordinir oleh Dikti.
Masyarkat dapat menyampaikan keluhannya kepada pemerintah melalui
mailing list atau e-mail atau berintaksi langsung melalui chatting,
Pasien dapat berkomunikasi gratis dengan dokter melalui keluhan penyakit
yang dideritanya melalui web-TV (konsep tele-medicine);
c. Transact
Yang terjadi pada kelas ini adalah interaksi dua arah seperti pada kelas Interact,
hanya saja terjadi sebuah transaksi yang berhubungan dengan perpindahan uang dari
satu pihak ke pihak lainnya (tidak gratis, masyarakat harus membayar jasa pelayanan
yang diberikan oleh pemerintah atau mitra kerjanya). Aplikasi ini jauh lebih rumit
dibandingkan dengan dua kelas lainnya karena harus adanya sistem keamanan yang
baik agar perpindahan uang dapat dilakukan secara aman dan hak-hak privacy
berbagai pihak yang bertransaksi terlindungi dengan baik, beberapa contoh dibawah
ini:
Para wajib pajak dapat melakukan pembayaran pajak secara online
Masyarakat dapat mengurus permohonan memperoleh KTP baru atau
memperpanjangnya melalui internet
Para pengusaha perkebunan, pertanian, maupun kehutanan dapat secara aktif
melakukan jual beli produknya melalui bursa berjangka dari komputernya
masing-masing.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |1
Copyright © 2019
Pertemuan 10
Enterprise Resource Planning (ERP)
A. Definsi ERP
ERP singkatan dari 3 elemen kata yaitu, Enterprise (perusahaan/organisasi), Resource
(sumber daya), Planning (perencanaan), 3 kata ini mencerminkan sebuah konsep yang
berujung kepada kata kerja, yaitu “planning” yang berarti bahwa ERP menekankan kepada
aspek perencanaan.
ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan
semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.
Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak
modular. ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi
suatu perusahaan ke dalam satu system ystemr yang dapat melayani semua kebutuhan
perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan. Sistem ERP
didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak modular
Definisi umum dari ERP adalah suatu konsep untuk melakukan perencanaan dan pengeloaan
sumber daya perusahaan, yakni dalam bentuk paket aplikasi program integrasi dan multi
modul yang dibuat untuk melayani dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan,
menjadikan pekerjaan menjadi lebih efisien dan bisa memberikan pelayanan lebih untuk
konsumen, yang di akhir bisa mendapatkan nilai tambah dan memberikan laba maksimal
untuk seluruh pihak yang memiliki kepentingan atau perusahaan.
Syarat terpenting dari system ERP adalah Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah
menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database,
sehingga memudahkan semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi. Database
yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan untuk menyimpan dan
mengambil informasi secara real-time. Informasi tersebut harus dapat dipercaya, dapat
diakses dan mudah disebarluaskan. Rancangan perangkat lunak modular harus berarti bahwa
sebuah bisnis dapat memilih modul-modul yang diperlukan, dikombinasikan dan disesuaikan
dari vendor yang berbeda, dan dapat menambahkan modul baru untuk meningkatkan unjuk
kerja bisnis.
B. Konsep ERP
Menurut OLS (2004) konsep dasar dari ERP adalah sebagai berikut:
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |2
Copyright © 2019
1. ERP tersusun atas paket software komersial yang bisa dijadikan jaminan integrasi
yang mulus terhadap semua aliran informasi di perusahaan, mencakup keuangan,
akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok, dan informasi konsumen (Davenport,
1998)
2. Sistem ERP merupakan paket sistem informasi yang bisa dikonfigurasikan, yang
mengintegrasikan informasi dan proses yang memiliki basis informasi didalam, dan
melintas area fungsional dalam suatu organisasi (Kumar dan Van Hillsgerberg, 2000)
3. Satu basis data, satu aplikasi dan satu kesatuan antar muka disemua enterprise
(Tadjer, 1998)
Konsep Dasar ERP bisa dilihat dari gambar berikut:
C. Tujuan Dan Peranannya Dalam Organisasi
Tujuan system ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan.
ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan untuk:
1. Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
2. Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
3. Menghasilkan informasi yang real-time
4. Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |3
Copyright © 2019
D. ERP dalam Klasifikasi Sistem Informasi
E. Kekuatan ERP Integrated
Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung dengan seperangkat aplikasi dan
didukung dengan seperangkat aplikasi dan infrastruktur komputerinfrastruktur komputer baik
software dan hardware sehingga pengelolaan data dan informasi dapat dilakukan dengan
mudah dan terintegrasi
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |4
Copyright © 2019
F. Evolusi Aplikasi ERP
1. Tahap I : Material Requirement Planning (MRP)
Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material
2. Tahap II: Close-Loop MRP
Merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri atas alat
bantu penyelesaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah atau
diganti jika diperlukan
3. Tahap III: Manufakturing Resource Planning (MRP II)
Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu:
perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari
kebutuhan yang diperlukan
4. Tahap IV: Enterprise Resource Planning
Merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis
diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi
organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara mudah
5. Tahap V: Extended ERP (ERP II)
Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta lebih konflek
dari ERP sebelumnya.
Gambaran EVOLUSI APLIKASI ERP
Modul-modul standar yang biasanya terintegrasi didalam suatu sistem ERP setidaknya
minimal
1. Keuangan
Dalam menjalankan operasionalnya setiap lembaga memiliki beban biaya yang
dikeluarkan untuk investasi aktiva tetap, sewa dan gedung. Dalam modul ini mendukung
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |5
Copyright © 2019
pekerjaan pengadaan, pemeliharaan, penjualan/penghapusan, penarikan hinggadepresiasi
nilai aktiva
2. Logistik
Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses pengadaan, penjualan dan
distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan
3. Sumber Daya Manusia
SDM merupakan asset terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan yang baik dan
terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji. Yang dikelola dalam
modul SDM yaitu; pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor,
bonus/kompensasi, perekrutan hingga perencanaan kebutuhan tenaga kerja
4. Business Process Support
Setiap perusahaan selalu terkait dengan masalah manajemen arus kerja dan solusi
industri. Kedua hal tersebut digunakan sebagai kendali atas setiap unit fungsi yang ada
didalam perusahaan
5. Rantai Pasokan (SCM = supply chain management)
SCM adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir dalam pengembangan sistem
ERP. Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi yang
sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan
6. Dukungan E-Commerce
Transaksi elektronik yang terintegrasi melalui media Internet adalah tren masa kini yang
mendorong terjadinya proses bisnis komersial yang efektif. Dengan dukungan ecommerce
yang baik maka produsen dapat langsung berhadapan dengan pengguna
akhirnya yang berakibat pada pemotongan biaya yang cukup signifikan
Gambaran proses bisnis tipikal (yang disederhanakan) dari sebuah binis modern
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |6
Copyright © 2019
G. Pendekatan Implementasi ERP
Ada tiga jenis pendekatan untuk melakukan implementasi ERP, yaitu:
1. The Big Bang
Strategi penerapan seluruh modul dalam paket ERP secara simultan di seluruh
perusahaan.
Kelebihannya :
a. Hanya memerlukan sedikit interface antara sistem lama dan sistem baru
b. Hangat efisien dari segi waktu dan hasilnya optimal
Kekurangannya :
Implementasi yang kompleks sehingga resiko kegagalan tinggi.
2. Step by Step (Phased Approach)
Melakukan implementasi sedikit demi sedikit. Tahap selanjutnya berkonsentrasi
mengimplementasikan modul yang terkait. Keseluruhan proses bisnis harus terlebih
dahulu disiapkan.
Kelebihannya :
a. kompleksitas dapat dikurangi
b. Memungkinkan terjadinya perbaikan proyek yang akan datang akibat
konsultasi internal
c. Ongkos tidak terlalu membebani
Kekurangan :
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |7
Copyright © 2019
a. Waktu implementasi keseluruhan lebih panjang
b. Manfaat ERP hanya dapat dirasakan sedikit demi sedikit akibatnya hasil tidak
optimal
3. Small Bang (Pilot Approach)
Pembuatan model implementasi pada salah satu site atau fungsi perusahaan sebagai pilot
project dan diteruskan ke fungsi atau site yang terkait.
Kelebihannya :
a. Biaya relatif rendah
b. Kompleksitas berkurang
Kekurangannya :
Membutuhkan banyak customisasi akibat adanya operasi spesifik antar site
Penggambaran Pendekatan Implementasi ERP
H. Key Success Factor :
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |8
Copyright © 2019
I. Persepsi IT
.
J. Keuntungan dan kelemahan implementasi ERP
1. Keuntungan implementasi ERP
a. Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan komunikasi,
produktifitas dan efisiensi yang tepat.
b. Rancangan Perekayasaan
c. Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment
d. Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks
e. Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan
inventori, dan pembiayaan
f. Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan keuntungan pada
level inti
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |9
Copyright © 2019
2. Kelemahan implementasi ERP
a. Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
b. Sistem ERP sangat mahal
c. Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri yang
telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan
kompetitif
d. ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis
tertentu dalam beberapa organisasi
e. Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan
f. Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data
keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika
terdapat pembobolan sistem keamanan
K. Manfaat Menggunakan ERP
Berikut ini adalah sebagian kecil manfaat dengan diaplikasikannya ERP bagi perusahaan:
1. Integrasi data keuangan
Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan
mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
2. Standarisasi Proses Operasi
Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi
meningkatkan produktivitas, penurunan inefesiensi dan peningkatan kualitas produk
3. Stadarisasi data dan informasi
Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk
perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan
jenis bisnis yang berbeda-beda
L. Tips memilih ERP
Berikut adalah beberapa tips bagaimana cara memilih ERP yang sesuai bagi perusahaan:
1. Knowledge & Experience
Knowledge adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya
dilakukan, jika segala sesuatunya berjalan lancer. Experience adalah pemahaman
terhadap kenyataan tentang bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan
kemungkinan munculnya permasalahan. Knowledge tanpa experience menyebabkan
orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |10
Copyright © 2019
bisa diimplementasikan. Experience tanpa knowledge bisa menyebabkan terulangnya
atau terakumulasinya kesalahan dan kekeliruan karena tidak dibekali dengan
pemahaman yg cukup.
2. Selection Methodology
Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan dalam memilih ERP. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif.
Yang penting organized, focused dan simple. Proses seleksi ini biasanya berkisar
antara 5- 6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order pembelian ERP
3. Analisa Business Strategy
a) Bagaimana level kompetisi di pasar dan apa harapan dari customer
b) Adakah keuntungan kompetitif yang ingin dicapai?
c) Apa strategi bisnis perusahaan dan objectives yang ingin dicapai
d) Bagaimana proses bisnis yang sekarang berjalan vs proses bisnis yang
diinginkan?
e) Adakah proses bisnis yang harus diperbaiki?
f) Apa dan bagaimana prioritas bisnis yang ada dan adakah rencana kerja yang
disusun untuk mencapai objektif dan prioritas tersebut?
g) Target bisnis seperti apa yang harus dicapai dan kapan?
4. Analisa people
a) Bagaiman komitment to management terhadapt usaha untuk implementasi erp
b) Siapa yang akan mengimplementasikan erp dan siapa yang akan menggunakanya
c) Bagaimana komitment dari tim implementasi
d) Apa yang diharapkan para calon user terhadap erp
e) Adakah erp champion yang menghubungkan top management dengan tim
f) Adakah konsultan dari luar yang disiapkan untuk membantu proses persiapan
g) Analisa infrastruktur
h) Bagaimanakah kelengkapan infrastruktur yang sudah ada (overall networks,
permanent office systems, communication system dan auxiliary system)?
i) Seberapa besar budget untuk infrastruktur?
j) Apa infrastruktur yang harus disiapkan?
5. Analisa software
a) Apakah software tsb cukup fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi
perusahaan?
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |11
Copyright © 2019
b) Apakah ada dukungan service dari supplier, tidak hanya secara teknis tapi juga
untuk kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari?
c) Seberapa banyak waktu untuk implementasi yg tersedia?
d) Apakah software memiliki fungsi yang bisa meningkatkan proses bisnis
perusahaan?
Berikut adalah software ERP yang saat ini beredar, baik yang berlisensi bayar maupun open
source:
SAP
JDE
BAAN
MFGPro
Protean
Compiere
Adempiere
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |1
Copyright © September 2019
Pertemuan 11
Customer Relationship Management (CRM)
A. Definisi CRM
Menurut Kotler dan Keller (2008), CRM adalah proses mengelola informasi rinci
tentang pelanggan perorangan dan semua titik kontak pelanggan secara seksama
untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan.
Menurut Yahya (2008), CRM adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dalam suatu
perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif bisa mengelola
hubungan dengan para pelanggan. Dengan demikian melalui CRM perusahaan dapat
melakukan pendekatan sehingga dapat menarik sejumlah informasi mengenai
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Menurut Newell, Customer Relationship Management (CRM) adalah sebuah
modifikasi dan pembelajaran perilaku konsumen setiap waktu dari setiap interaksi,
perlakuan terhadap pelanggan dan membangun kekuatan antara konsumen dan
perusahaan
Menurut Tunggal (2008), Customer Relationship Management adalah suatu strategi
untuk mengidentifikasi, menarik, dan mempertahankan konsumen yang paling
bernilai bagi perusahaan. CRM berkonsentrasi pada apa yang konsumen nilai, bukan
pada apa yang perusahaan ingin jual.
Menurut Kalakota dan Robinson (2001), pengertian CRM adalah integrasi dari
strategi penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi.
Laudon dan Traver, CRM adalah proses menyimpan informasi pelanggan dan
merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan perusahaan, serta
membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi tentang
pelanggan tersebut.
Menurut Heru (2003), CRM adalah usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi
menjaga konsumen (supaya tidak lari ke pesaing) dengan mengumpulkan segala
bentuk interaksi konsumen baik itu lewat telepon, email, masukan di situs atau hasil
pembicaraan dengan staf sales dan marketing, atau CRM adalah sebuah strategi bisnis
menyeluruh dari suatu perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara
efektif bisa mengelola hubungan dengan para konsumen.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |2
Copyright © September 2019
B. Manfaat dari CRM
Manfaat CRM berdasarkan (Tunggal, 2000) adalah:
1. Mendorong loyalitas pelanggan
Aplikasi CRM memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan informasi dari
semua titik kontak dengan pelanggan baik melalui website, call center, maupun
melalui staff pemasaran dan pelayanan di lapangan. Konsistensi dan kemudahan
mengakses dan menerima informasi memungkinkan penjualan dan pelayanan yang
lebih baik dengan menggunakan berbagai informasi penting mengenai pelanggan
tersebut.
2. Mengurangi biaya
Dengan kemampuan swalayan dalam penjualan dan pelayanan pelanggan, ada biaya
yang dapat dikurangi, semisal dengan memanfaatkan teknologi website. Aplikasi
CRM juga memungkinkan penjualan dan pelayanan yang lebih murah dalam sebuah
skema program pemasaran yang spesifik dan terfokus. Tertuju ke pelanggan yang
tepat dan pada waktu yang tepat pula.
3. Meningkatkan efisiensi operasional
Kemudahan proses penjualan dan proses layanan dapat mengurangi risiko turunnya
kualitas pelayanan dan mengurangi beban cashflow, penggunaan
teknologi website dan call cente rmisalnya, akan mengurangi hambatan birokrasi dan
biaya serta proses administrasi yang mungkin timbul.
4. Peningkatan Time to Market
Aplikasi CRM memungkinkan perusahaan membawa produk ke pasar dengan lebih
cepat dengan informasi pelanggan yang lebih baik, adanya data tren pembelian oleh
pelanggan, sampai integrasi dengan aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP)
untuk keperluan perencanaan yang lebih baik. Dengan kemampuan penjualan
di website, hambatan waktu, geografis sampai ketersediaan sumber data dapat
dikesampingkan untuk mempercepat penjualan produk tersebut.
5. Peningkatan pendapatan
Aplikasi CRM menyediakan informasi untuk meningkatkan pendapat dan keuntungan
perusahaan. Melalui aplikasi CRM, perusahaan dapat melakukan penjualan dan
pelayanan melalui website sehingga terbuka peluang penjualan secara global tanpa
perlu menyediakan upaya khusus untuk mendukung penjualan dan pelayanan
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |3
Copyright © September 2019
C. Sasaran dari CRM
Sasaran dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas
perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan pelanggan dan tujuan
utama dari CRM. Menarik pelanggan baru, mempertahankan pelanggan lama, mengurangi
biaya pemasaraan dan pelayanan pelanggan. Selain tujuan tersebut juga terdapat tujuan lain
dari CRM seperti :
1. Menyediakan barang dan jasa yang benar-benar dibutuhkan pelanggan.
2. Menyediakan pelayanan pelanggan yang lebih baik.
3. Penjualan barang yang lebih baik
D. Alasan pentingnya CRM
CRM sangat penting bagi perusahaan, hal ini disebabkan karena:
1. Tingkat persaingan global antar perusahaan kian besar
2. Fakta bahwa untuk mendapatkan pelanggan baru bisa 10 kali biaya untuk menjaga
pelanggan yang sudah ada
3. Tren bisnis saat ini yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan loyalitas
pelanggan ke perusahaan kita
4. Banyaknya konsumen yang menginginkan pelayanan purna jual
5. Pengguna CRM bisa dari perusahaan /bidang usaha berskala kecil sampai le
perusahaan berskala besar
E. Tahapan CRM
Beberapa tahapan CRM menurut Strauss (2001)
1. Mengidentifikasi customer
Informasi adalah penggerak CRM. Perusahaan mendapatkan informasi mengenai
individual customer dari berbagai sumber ( personal maupun automated) seperti force,
customer service encounter, bar code scanners dan website. Semakin banyak
informasiyang dimiliki perusahaan, semakin baik nilai yang bisa disediakan bagi setiap
customer dan calon customer dalam hal keakuratan, ketepatan waktu dan dapat
memberikanpenawaran yang masuk akal.
2. Membedakan customer
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |4
Copyright © September 2019
Customer memiliki kebutuhan yang berbeda. Internet memungkinkan perusahaan untuk
mengumpulkan informasi untuk mengidentifikasikan berbagai kesamaan maupun
perbedaan individu dan kelompok, kemudian menggunakannya untuk meningkatkan
keuntungan. CRM memungkinkan perusahaan untuk menggunakan sumber daya yang
ada dan menerapkannya secara tidak sama terhadap customer yang paling
menguntungkan. Ide yang baru ialah bahwa teknologi memungkinkan perusahaan untuk
mengidentifikasi high-value customer sehingga bisa memberikan penawaran secara realtime
3. Menyesuaikan Marketing
Bila perusahaan telah mengidentifikasi dan membedakan customer berdasarkan
karakteristik, behavior, kebutuhan atau nilai, perusahaan kemudian bisa menyesuaikan
penawaran terhadap berbagai segmen atau individu
Fase-fase CRM
Menurut Kalakota dan Robinson(2001) ada tiga fase CRM yaitu
1. Mendapatkan pelanggan baru (Acquiring new customer )
Untuk mendapatkan pelanggan baru dengan cara:
a) Melakukan promosi terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan, memberikan
kesan pertama yang baik kepada pelanggan karena akan mempengaruhi penilaian
kepada perusahaan.
b) Memberikan kenyamanan pada pelanggan dalam membeli produk yang mereka
butuhkan, misalnya dengan merespon dengan cepat terhadap keinginanpelanggan
juga ketepatan waktu dalam pengiriman barang pesanan. Tujuannya adalah
menawarkan produk yang baik dengan pelayanan yangmemuaskan.
2. Meningkatkan profitabilitas pelanggan yang telah dimiliki perusahaan (Enhancing
the profitability of existing cost)
Perusahaan harus menciptakan hubungan yang erat dengan pelanggandengan cara
perusahaan mendengarkan keluhan dan meningkatkan pelayanan.Hubungan dengan
pelanggan dapat ditingkatkan dengan cara:a.
a) Cross-selling, sebuah strategi penjualan yang menawarkan barang pelengkap
dari barang yang telah dimilikinya.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |5
Copyright © September 2019
b) Up-selling, adalah menawarkan barang yang sama tetapi dengan kualitasyang lebih
baik.
3. Mempertahankan pelanggan potensial ( retaining profitable customer for life )
Cara mempertahankan pelanggan potensial yaitu dengan cara:
a) Menyediakan waktu untuk mendengarkan kebutuhan pelanggan, termasuk
ketidakpuasan pelanggan terhadap produk atau pelayanan perusahaan.Sehingga dapat
dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan.
b) Memberikan pelayanan dan aplikasi pendukung yang bermanfaat sehinggahubungan
dengan pelanggan dapat tetap terpelihara
F. Prinsip dasar CRM
Pengambilan data input berupa data profil dari semua pelanggan dan memberikan informasi
yang sesuai kepada pelanggan berupa informasi tentang customer history, kebutuhankebutuhan
pasar dan isu-isu lain seputar perkembangan pasar. Prinsip CRM terletak pada
kemauan bisnis untuk meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelanggan tanpa menambah
beban biaya dan waktu. CRM merupakan suatu solusi yang relevan dalam penerapan
investasi teknologi informasi di masa kini. Jika perusahaan tidak dapat memahami siapa
pelanggan, dan apa yang mereka butuhkan, maka tidak dapat mempertahankan mereka
sebagai pelanggan yang setia. Jika perusahaan tidak mampu mempertahankan pelanggan,
maka tidak dapat bertahan dan memenangkan persaingan bisnis (Toedt, 2014).
G. Tujuan CRM
Ada tiga tujuan utama dari CRM yaitu:
1. Meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan yang sudah ada untuk
meningkatkan pendapatan perusahaan. Menyediakan informasi yang lengkap
mengenai pelanggan untuk memaksimalkan jalinan hubungan pelangan dengan
perusahan melalui penjualan secara up-selling dan cross-selling, dengan demikian
pada saat yang bersamaan dapat meningkatkan keuntungan dengan cara
mengidentifikasikan, menarik serta mempertahankan pelanggan yang paling
memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
2. Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk menghasilkan pelayanan yang paling
memuaskan dengan memanfaatkan informasi pelanggan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan sehingga dapat menghemat waktu pelanggan dan mengurangi frustasi.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |6
Copyright © September 2019
3. Menghasilkan konsistensi dalam prosedur dan proses saluran jawaban kepada
pelanggan.
H. Fungsi CRM / Manajemen Hubungan Pelanggan
Apapun bentuk dari Customer Relationship Management (CRM), sistem dari CRM tersebut
harus bisa menjalankan fungsi sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi berbagai faktor penting bagi pelanggan
2. Memiliki falsafah customer-oriented (customer centric)
3. Dapat melayani dan menangani keluhan pelanggan
4. Membuat dasar pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
5. Memberikan dukungan pelanggan yang sempurna
6. Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
7. Menyediakan informasi holistik (baca: pengertian holistik) mengenai informasi
layanan dan penjualan dari pelanggan.
I. Tipe-tipe CRM
1. Operasional. Operational CRM memberikan dukungan untuk proses bisnis di front
office, seperti untuk penjualan, pemasaran, dan staf pelayanan. Interaksi dengan
pelanggan biasanya disimban dalam sejarak kontak pelanggan, dan staf dapat melihat
kembali informasi pelanggan ketika dibutuhkan. Dengan sejarah kontak pelanggan
ini, staf dapat dengan cepat memperoleh informasi penting. Dapat meraih pelanggan
dalam waktu dan tempat yang tepat merupakan sesuatu yang sangat diinginkan.
2. Penjualan. Untuk penjualan biasa digunakan Sales Force Automation (SFA). SFA
membantu untuk otomatisasi aktivitas yang terkait dengan staf penjualan, seperti
untuk penjadwalan menghubungi pelanggan, pengiriman surat kertas maupun
elektronik ke pelanggarn, menelusuri respon pelanggan, membuat laporan, menilai
tingkat penjualan, proses order penjualan otomatis.
3. Analitik. Analytical CRM menganalisis data pelanggan untuk berbagai tujuan seperti
merancang dan menjalankan kampanye target pemasaran, termasuk melakukan crossselling,
up-selling, aiatem informasi manajemen untuk forecasting keuangan dan
analisis profitabilitas pelanggan.
4. Intelijen Penjualan. Intelijen Penjualan atau Sales Intelligence dalam CRM adalah
sejenis dengan is similar to Analytical CRM, tetapi ditekankan lebih jauh untuk
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |7
Copyright © September 2019
piranti penjualan langsung dengan fitur untuk mencari peluang Cross-selling/ Upselling/
Switch-selling, kinerja penjualan, kecenderungan pelanggan, margin
pelanggan
5. Manajemen Kampanye. Campaign management mengkombinasikan elemen antara
CRM operasional dan analitik agar dapat menjalankan fungsi pembentukan kelompok
target dengan kriteria tertentu menggungakan data pelanggan, mengirimkan materi
yang terkait dengan kampanye produk untuk calon tertentu menggunakan berbagai
saluran seperti e-mail, telephone, SMS, dan surat, menelusuri, menyimpan dan
menganalisis statistik kampanye.
6. Kolaboratif. Collaborative CRM mencakup aspek-aspek yang ditangani korporasi
yang terkait dengan pelanggan pada berbagai departemen seperti pada bagian
penjualan, dukungan teknis, dan pemasaran. Staf dari berbagai departemen pada
korporasi yang sama dapat saling bertukar dan berbagi informasi yang dikumpulkan
ketika berinteraksi dengan pelanggan. CRM jenis ini bertujuan untuk menggunakan
informasi yang dikumpulkan secara bersama di semua departemen untuk
peningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan.
J. Implementasi Software/ Aplikasi CRM
Terdapat 3 aspek penting yang perlu dibenahi perusahaan dalam proses implementasi CRM :
1. Orang : dalam aspek orang, biasanya meliputi internalisasi cara berpikir orang tentang
bagaimana melayani konsumen. Sehingga memerlukan orang-orang yang professional
dan dapat mengerti dari visi implementasi CRM dengan jelas terlebih dahulu dan
dipahami secara benar oleh semua karyawan dalam perusahaan. Selanjutnya adalah
aspek kesiapan dari sisi pengetahuan dan keterampilan. Perusahaan juga perlu
mengadakan pelatihan-pelatihan dan proses belajar yang membuat karyawan lebih siap
dalam proses implementasi CRM.
2. Proses dan prosedur : dari sisi proses dan prosedur, perusahaan harus mendefinisikan
secara lebih jelas target market yang akan dibidik dan prosedur perusahaan secara lebih
rinci dalam melayani konsumen. Hal ini penting agar karyawan yang berhubungan
langsung dengan konsumen memiliki aturan yang jelas tentang bagaimana melayani
pelanggan mereka. Selain itu, satu hal yang terpenting juga adalah bagaiman perusahaan
menghubungkan antara kepuasan pelanggan dengan kinerja karyawan. Artinya. Tidak
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |8
Copyright © September 2019
hanya menjadi slogan dan jargon di dalam perusahaan, tetapi proses layanan pelanggan
menjadi sistem yang harus dijalankan oleh seluruh karyawan.
3. Sistem dan teknologi : merupakan strategi pemilihan dan pengembangan teknologi
CRM. Perusahaan perlu membuat cetak biru tentang teknologi CRM seperti apa yang
akan digunakan, dan bagaiman proses implementasinya, melakukan training, dan
penerapannya yang berhubungan dengan sistem yang sudah ada sekarang.
Pada aspek implementasi ini, sebelum mengimplementasikan ke seluruh perusahaan, perlu
dilakukan proyek percontohanimplementasi yang dievaluasi secara intensif dan menyeluruh.
Proyek percontohan ini sangat penting agar menjaga proses implementasi keseluruhan dapat
berjalan dengan sukses.
Implementasi CRM setidaknya juga harus memiliki elemen-elemen berikut:
1. Otomatisasi pemasaran, pemasaran dapat dilakukan secara otomatisasi tanpa perlu
bertransaksi langsung antara customer dengan produsen. Atau cara pembayaran yang
tidak perlu langsung membawa uang cash.
2. Pusat pelayanan (Call Center), fungsinya antara lain untuk mengetahui kebiasaan
konsumen, menerima keluhan dari para pelanggan sehingga data tersebut bisa
digunakan untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan produknya serta
mengumpulkan customer history.
3. Penggudangan Data (Data Warehousing), informasi tentang pelanggan harus
dilakukan dalam satu system terpadu. Hasil analisa harus mampu menampilkan
petunjuk-petunjuk tertentu tentang pelanggan sehingga staf penjualan dan marketing
mampu melakukan kampanye terfokus terhadap grup pelanggan tertentu. Nantinya
gudang data ini juga harus mampu menaikkan volume penjualan.
4. Pencarian Data dan analisa Proses secara online, data yang telah terkumpul akan
dipisah-pisahkan menurut kualifikasinya dan selanjutnya data akan disimpan dalam
system yang bisa diakses secara online, sehingga bila sewaktu-waktu data tersebut
diperlukan dapat bisa segera diperoleh.
5. Pengambilan keputusan dan alat pelaporan, jika sudah dilakukan hal-hal tersebut
diatas maka diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih
bijak karena perusahaan telah memiliki data yang cukup untuk menentukan langkah
yang harus dilaksanakan oleh perusahaan selanjutnya, misalnya penjualan dengan
system cross selling dan hasil penjualannya dapat dilihat apakah sesuai dengan
keinginan konsumen dan bisa menaikkan keuntungan perusahaan
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |9
Copyright © September 2019
K. Consumer Relationship CRM
Consumer relationship system (CRS) meliputi aspek-aspek perjanjian perusahaan dengan
pelanggan yang ditangani oleh pusat kontak consumer affair dan customer relations dalam
sebuah perusahaan. Perwakilan ini menangani kontak dari pelanggan dan konsumen.
Peringatan awal dapat diberikan sesuai denga isu produk contohnya pengembalian item yang
dibeli dan dapat dilacak sentimen konsumen saat ini.
L. Bagaiman cara membuat CRM berhasil
Langka-langkah dalam membuat CRM agar berhasil yang umum dilakukan, yaitu:
1. Perencanaan bisnis yang matang
2. Mendefinisikan tujuan dan sasaran dari penerapan CRM
3. Menentukan batasan-batasan dari CRM menurut strategi yang ditetapkan
4. Menentukan parameter dan standar pengukuran keberhasilan penerapan CRM
5. Menentukan standar aturan penanganan strategi berdasarkan informasi dari siste crm
seperti perubahan, perbaikan dan pemantapan strategi
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan penerapan sistem CRM yaitu
1. Sasaran yang akan ingin dicapai bersifat jangka panjang
2. Sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan perusahaan
3. Hasil yang dicapai dapat menjadi sasaran kunci bagi bisnis perusahaan
4. Penerapan CRM dapat mengurangi biaya perusahaan secara keseluruhan
5. Nilai resiko akibat penerapan CRM
M. Kendala Dalam CRM
Kendala yang kadang kala terjadi pada CRM
1. Pada aplikasi TI, terbuangnya feature atau kelebihan-kelebihan yang ditawarkan TI
dengan percuma
2. Pelanggan tetap mengeluh
3. Hubungan dengan pelanggan tetap transaksional
4. Tidak ada peningkatan efisiensi
5. Stad sales dan marketing masih salaing menyembunyikan data
6. Keuntungan perusahaan masih stagnan
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |10
Copyright © September 2019
N. Implementasi CRM
Hal yang terpenting dan mendasar pada CRM adalah integrasi semua data bisnis pelanggan
ke dalam suatu sistem sehingga mempermudah perusahaan dalam hal mengolah,
mengidentifikasi dan menjaga hubungan dengan konsumen. Dengan demikian dapat
dilakukan pemetaan dan pelaksanaan pemasaran dengan efektif dan efisien yang sesuai
dengan tujuan organisasi. Kesuksesan dan pemanfaatan aplikasi CRM dipengaruhi oleh
banyak faktor baik secara teknis maupun non teknis. Perlu aspek lain selain aplikasi CRM itu
sendiri. Menurut Chen dan Popovich (2003) terdapat tiga elemen utama yang menjadi kunci
keberhasilan penerapan CRM yaitu people, process,dan technology. Ketiga hal tersebut tidak
dapat dilakukan secara sendiri-sendiri. Di mana ketiga hal ini akanbergantung satu sama lain
sehingga tercipta suatu strategi bisnis yang baik. Secara ringkas dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Gambar 1. Aspek-aspek proses implementasi CRM. Chen & Popovich, 2003
4. People
Aspek SDM (people) yaitu meliputi cara berpikir orang tentang bagaimana melayani
pelanggan (profesionalisme). Smua orang yang berhubungan dengan pelanggan baik dari
level tertinggi suatu perusahaan sampai dengan level yang berhubungan dengan
pelanggan secara langusung harus memiliki pikiran sama yaitu bagaimana melayani
pelanggan dengan sebaik-baiknya. Tujuan dari implementasi CRM harus jelas, sehingga
mudah dipahami oleh karyawan.
5. Process
Aspek process yaitu proses berlangsungnya kegiatan di suatu perusahaan yang diatur
melalui sistem dan didefisinikan secara jelas melalui prosedur terstandarisasi sebagai
acuan karyawan dalam melayani pelanggan (proses dan prosedur). Perusahaan harus
kembali menata ulang proses bisnis yang telah ada agar sesuai dengan inisiatif CRM.
Mendefinisikan secara jelas konsumen yang akan dibidik merupakan hal penting agar
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |11
Copyright © September 2019
karyawan yang berinteraksi langsung dengan konsumen memiliki acuan yang jelas dan
terstandarisasi bagaimana melayani pelanggan mereka.
6. Technology
Aspek technology yaitu strategi pengembangan teknologi CRM dan proses implementasi.
Perusahaan harus memilih teknologi yang baik dan tepat mendukung aspek proses. Hal
ini terkait dengan strategi pemilihan dan pengembangan teknologi CRM. Perlu dilakukan
langkah-langkah implementasi yang berbentuk pilot project terlebih dahulu, agar kelak
implementasi secara menyeluruh dapat berjalan dengan sukses seperti yang diharapkan.
Aplikasi teknologi CRM menghubungkan front office (sales, marketing dan customer
service) dan back office (financial, operasional, logistik dan sumber daya manusia)
dengan touch point pelanggan perusahaan (Fickel, 1999). Touch points perusahaan termasuk
di dalamnya adalah internet, email, penjualan, email, telemarketing, call center, iklan, fax,
pagers, stores, dan kiosk. Sering kali, touch point perusahan dikontrol oleh sistem informasi
terpisah dari sistem informasi yang utama. CRM berfungsi untuk mengintegrasikan touch
points ke dalam sistem yang telah ada (Eckerson & Watson, 2000). Hubungan antara touch
points dengan front dan back office digambarkan pada gambar berikut ini:
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |12
Copyright © September 2019
Gambar Hubungan Teknologi Front office, Back office dan Touch point
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |1
Copyright © 2019
Pertemuan 12
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)
A. Supply Chain
Supply chain merupakan sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja
sama secara bersama-sama untuk membuat dan menyalurkan produk atau jasa kepada
konsumen akhir. Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari penambangan bahan mentah
(dibagian hulu) sampai retail / toko (pada bagian hilir). Diantaranya termasuk supplier,
pabrik, distributor, toko atau ritel, serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti perusahaan
jasa logistik.
Ada tiga aliran dalam supply chain yaitu
a. Aliran material, yaitu Aliran barang yang mengalir dari hulu (upstream) ke hilir
(downstream). Contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik
b. Aliran Informasi, aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.
c. Aliran uang / dana, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu.
Gambaran Supply Chain
B. Struktur Supply Chain
Secara sederhana sebuah model struktur Supply Chain dapat disederhanakan seperti nampak
dalam gambar dibawah ini
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |2
Copyright © 2019
C. Supply Chain Management
Supply chain management adalah manajemen terhadap aliran antar dan diantara tahapan
supply chain untuk memaksimalkan profitabilitas keseluruhan supply chain
Berikut beberapa definisi SCM diantaranya yaitu
1. Menurut Lambert (1998)
SCM merupakan integrasi atas proses-proses bisnis dari pengguna akhir melalui
pemasok awal yang menyediakan produk, jasa, dan informasi yang memberikan nilai
tambah bagi pelanggan.
2. Menurut Simchi-Levi (2002),
SCM adalah suatu kumpulan pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan
secara efisien antara pemasok, perusahaan manufaktur, pergudangan, dan toko,
sehingga barang diproduksi dan didistribusikan pada kuantitas, lokasi, dan waktu
yang benar, untuk meminimumkan biaya-biaya pada kondisi yang memuaskan
kebutuhan tingkat pelayanan.
3. Menurut Handfield (1999),
SCM merupakan integrasi atas kegiatan-kegiatan dalam suatu rantai pasok dengan
hubungan yang diperbaiki, untuk mencapai suatu keunggulan bersaing yang
berkelanjutan.
4. Chopra & Meindl (2001)
SCM mencakup manajemen atas aliran-aliran di antara tingkatan dalam suatu rantai
pasok untuk memaksimumkan keuntungan total.
Dari beberapa definisi diatas dapat diilustrasikan penggambaran supply chain sederhana
sebagai berikut
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |3
Copyright © 2019
D. Proses Bisnis pada SCM
Pada SCM, aktivitas-aktivitas dibagi menjadi beberapa proses bisnis, antara lain:
1. Customer Relationship Management (CRM) : Langkah pertama manajemen rantai
pasok adalah mengidentifikasi pelanggan utama atau pelanggan yang kritis bagi
perusahaan. Aktivitas ini melibatkan tim pelayanan pelanggan (customer service)
yang membuat dan melaksanakan program-program bersama, persetujuan produk dan
jasa, serta menetapkan tingkat kinerja tertentu untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.
2. Customer Service Management (CSM) : CSM merupakan sumber tunggal informasi
pelanggan yang mengurus persetujuan produk dan jasa. Customer Service
memberitahukan pelanggan informasi mengenai tanggal pengiriman dan ketersediaan
produk melalui hubungannya dengan bagian produksi dan distribusi. Pelayanan
setelah penjualan juga perlu, intinya harus secara efisien membantu pelanggan
mengenai aplikasi dan rekomendasi produk.
3. Demand Management : Proses ini harus menyeimbangkan kebutuhan pelanggan
dengan kemampuan pasokan perusahaan, menentukan apa yang akan dibeli pelanggan
dan kapan. Sistem manajemen permintaan yang baik menggunakan data point-of-sale
dan data pelanggan “inti” untuk mengurangi ketidakpastian dan aliran yang efisien
melalui rantai pasok.
4. Customer Demand Fulfillment : Proses penyelesaian pesanan ini secara efektif
memerlukan integrasi rencana kerja antara produk, distribusi dan transportasi.
Hubungan dengan rekan kerja yakni anggota primer rantai pasok dan anggota
sekunder diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mengurangi total
biaya kirim ke pelanggan.
5. Manufacturing Flow Management : Biasanya perusahaan memproduksi barang lalu
dibawa ke bagian distribusi berdasarkan ramalan historik. Produk dihasilkan untuk
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |4
Copyright © 2019
memenuhi jadwal produksi. Seringkali produk yang salah mengakibatkan persediaan
yang tidak perlu, meningkatkan biaya penanganan/penyimpanan dan pengiriman
produk terhambat. Dengan manajemen rantai pasok, produk dihasilkan berdasarkan
kebutuhan pelanggan. Jadi barang produksi harus fleksibel dengan perubahan pasar.
Untuk itu diperlukan kemampuan berubah secara cepat untuk menyesuaikan dengan
variasi kebutuhan massal. Untuk mencapai proses produksi tepat waktu dengan
ukuran lot minimum, manajer harus berfokus pada biaya-biaya setup/perubahan yang
rendah termasuk merekayasa ulang proses, perubahan dalam desain produk dan
perhatian pada rangkian produk.
6. Procurement : Membina hubungan jangka panjang dengan sekelompok pemasok
dalam arti hubungan win-win relationship akan mengubah sistem beli tradisional.
Hubungan ini adalah melibatkan pemasok sejak tahap desain produk, sehingga dapat
mengurangi siklus pengembangan produk serta meningkatkan koordinasi antara
engineering, purchasing dan supplier pada tahap akhir desain.
7. Pengembangan Produk dan Komersialisasi : Untuk mengurangi waktu masuknya
produk ke pangsa pasar, pelanggan dan pemasok seharusnya dimasukkan ke dalam
proses pengembangan produk. Bila siklus produk termasuk singkat maka produk yang
tepat harus dikembangkan dan dilauching pada waktu singkat dan tepat agar
perusahaan kuat bersaing
8. Return : Proses manajemen return yang efektif memungkinkan untuk
mengidentifikasi produktivitas kesempatan memperbaiki dan menerobos proyekproyek
agar dapat bersaing. Ketersediaan return (return to available) adalah
pengukuran waktu siklus yang di perlukan untuk mencapai pengembalian asset (return
on asset) pada status yang digunakan. Pengukuran ini penting bagi pelanggan yang
memerlukan produk pengganti dalam waktu singkat bila terjadi produk gagal. Selain
itu, perlengkapan yang digunakan untuk scrap dan waste dari bagian produksi diukur
pada waktu organisasi menerima uang cash.
Penggabaran proses bisnis pada SCM dapat dilihat pada gambar dibawah ini
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |5
Copyright © 2019
E. Fungsi Manajemen SCM
Ada dua fungsi utama manajemen SCM yaitu
1. SCM secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan menghantarknya
ke pemakai akhir. ungsi pertama ini berkaitan dengan ongos-ongkos fisik, yaitu
ongkos material, ongkos penyimpanan, ongkos produksi, ongkos transportasi, dan
sebagainya.
2. SCM sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang disuplai oleh rantai
supply mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir tersebut. Fungsi kedua
ini berkaitan dengan biaya-biaya survey pasar, perancangan produk, serta biaya-biaya
akibat tidak terpenuhinya aspirasi konsumen oleh produk yang disediakan oleh sebuah
rantai supply. Ongkos-ongkos ini bisa berupa ongkos markdown, yakni penurunan
harag produk yang tidak laku dijual dengan harga normal, atau ongkos kekuarangan
supply yang dinamakan dengan stockout cost.
F. Prinsip-Prinsip Supply Chain Management
Prinsip utama yang harus dipegang dalam sinkronisasi aktivitas-aktivitas sebuah supply chain
adalah untuk menciptakan resultan yang lebih besar, bukan hanya bagi tiap anggota rantai,
tetapi bagi keselurhan sistem. Kesuksesan implementasi prinsip ini biasanya membutuhkan
perubahan-perubahan pada tingkatan strategis maupun taktis. Sebaliknya kegagalan biasanya
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |6
Copyright © 2019
ditandai oleh ketidakmampuan manajemen mendefinisikan langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam menggiring komponen-komponen supply chain yang kompleks ke arah yang
sama.
Anderson, Britt, dan Favre (1997) memberikan 7 prinsip SCM dalam merumuskan
keputusan strategis, yaitu:
1. Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya
2. Sesuaikan jaringan logistik untuk melayani kebutuhan pelanggan yang berbeda
3. Dengarkan signal pasar dan jadikan signal tersebut sebagai dasar dalam perencanaan
kebutuhan (demand planning) sehingga bisa menghasilkan ramalan yang konsisten
dan alokasi sumber daya yang optimal
4. Deferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan konsumen dan percepat
konversinya di sepanjang rantai supply
5. Kelola sumber-sumber suplai secara strategis untuk mengurangi ongkos kepemilikan
dari material maupun jasa
6. Kembangkan strategi teknologi untuk keseluruhan rantai supply yang mendukung
pengambilan keputusan berhierarki seta berikan gambaran yang jelas dari aliran
produk, jasa, maupun informasi
7. Adopsi pengukuran kerja untuk sebuah supply chain secara keseluruhan dengan
maksud untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen akhir.
G. Tahapan dalam SCM
Ada empat tahapan dalam SCM yaitu:
1. TAHAP BASELINE (DASAR).
Masing-masing fungsi bisnis seperti produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka
secara sendiri-sendiri dan terpisah dari fungsi bisnis yang lain.
2. TAHAP INTEGRASI FUNGSIONAL.
Sekurang-kurangnya ada penggabungan antara fungsi-fungsi yang melakukan aktivitas
hampir sama.
3. TAHAP INTEGRASI SECARA INTERNAL.
Diperlukan pengadaan dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja.
4. TAHAP INTEGRASI SECARA EKSTERNAL.
Integrasi supply chain yg sebenarnya, diperluas dengan supplier &pelanggan.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |7
Copyright © 2019
Strategi utama dan kebijakan SCM
STRATEGI
UTAMA
SUMBER
KEUNGGULAN
DASAR BERSAING PERAN UTAMA
SCM
Inovasi Merek dan keunikan
teknolog
Inovasi produk Biaya Kecepatan
waktu dan volume ke
pasar
Biaya Efisiensi Operasi Harga murah Infrastruktur yang
efisien dan murah
Pelayanan Pelayanan terbaik Sesuai kebutuhan
khusus konsumen
Efisiensi produk
awal, dan
fleksibilitas produk
akhir. Sistem
komunikasi
Mutu Keandalan dan
keamanan produk
Mutu
Produk yang terkenal
keandalannya
Pengendalian mutu
dan keamanan di
sepanjang SCM
Manfaatnya jika mengoptimalkan Supply Chain management yaitu :
1. Mengurangi inventory barang
Inventory merupakan bagian paling besar dari aset perusahaan yang berkisar antara 30%-
40%. Oleh karena itu usaha dan cara harus dikembangkan untuk menekan penimbunan
barang di gudang agar biaya dapat diminimalkan.
2. Menjamin kelancaran penyediaan barang
Kelancaran barang yang perlu dijamin adalah mulai dari barang asal (pabrik pembuat),
supplier, perusahaan sendiri, whosaler, retailer, sampai kepada konsumen akhir.
3. Menjamin mutu
Mutu barang jadi ditentukan tidak hanya oleh proses produksinya, tetapi ditentukan oleh
mutu bahan mentahnya dan mutu dalam kualitas pengirimannya.
4. Mengurangi jumlah supplier
Bertujuan untuk mengurangi ketidakseragaman, biaya-biaya negosiasi, dan pelacakan
(tracking).
5. Mengembangkan supplier partnership atau strategic alliance
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |8
Copyright © 2019
Dengan mengadakan kerjasama dengan supplier (supplier partnership) dan juga
mengembangkan strategic alliance dapat menjamin lancarnya pergerakan barang
dalam supply chain management.
Contoh SCM pada Dell Computer
Ketika customer membeli secara online dari Dell Computer, supply chain yang terlibat yaitu
pelanggan, web site dell menerima order pelanggan, pabrik perakitan Dell dan Pemasok Dell.
Setelah mendapatkan produk yang dipilih, pelanggan memasukan informasi order dan
membayar. Customer dapat melihat pada web site untuk mengecek status order. Selanjutnya
Dells assembly plant memenuhi customer order. Dell computer menerima komponen dari
beberapa supplier dan memasok produk melalui beberapa transportasi.
H. Tantangan SCM
Tantangan dalam Mengelola Supply Chain adalah sebagai berikut
1. Kompleksitas Struktur Supply Chain
Adanya kompleksitas yang melibatkan internal perusahaan maupun eksternal
perusahaan. Internal perusahaan contoh : antara bagian marketing dengan produksi,
marketing seringkali membuat kesepakatan dengan pelanggan tanpa mengecek secara
baik kemampuan produksi, perubahan jadual produksi secara tiba-tiba karena marketing
menyepakati perubahan order dengan pelanggan. Disisi lain bagian produksi sering
resistant dengan perubahan mendadak.
Dengan eksternal misalnya antara supplier yang menginginkan pemesanan produknya
jauh-jauh hari sebelum waktu pengiriman dan sedapat mungkin pesanan tidak berubah.
Supplier juga menginginkan pengiriman segera setelah produksinya selesai.
Kompleksitas Struktur Supply Chain melibatkan :
a. Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbedabeda(bertentangan?)
b. Perbedaan bahasa, zona waktu dan budaya antar perusahaan
2. Ketidakpastian
Ketidakpastian menimbulkan ketidakpercayaan diri terhadap rencana yang dibuat.
Sebagai akibatnya, perusahaan sering menciptakan pengaman di sepanjang supply chain.
Pengaman ini bisa berupa safety stock, safety time, atau kapasitas produksi maupun
transportasi.
Sumber ketidakpastian yaitu
a. Ketidakpastian permintaan
b. Ketidakpastian pasokan: lead time pengiriman, harga dan kualitasbahan baku, dll
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |9
Copyright © 2019
c. Ketidakpastian internal: kerusakan mesin, kinerjamesin yang tidak sempurna,
ketidakpastian kualitas produksi dan lain-lain.
I. Peran Internet Dalam SCM
Teknologi memungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran. Dengan
membagi informasi di seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, kita bisa membuat sebuah
rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Tujuannya ialah
mengintegrasikan data permintaan dan suplai jadi gambaran yang akuarasinya sudah
meningkatdapat diambil tentang sifat dari proses bisnis, pasar dan konsumen akhir. Integrasi
ini sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif. Jadi dengan adanya integrasi
ini dalam rantai suplai akan meningkatkan ketergantungan dan inventori minimum.
Internet memungkinkan kolaborasi, koordinasi dan integrasi dalam praktek di lapangan
Dengan adanya internet pihak-pihak pada supply chain bisa membagi informasi serta
melakukan transaksi dengan lebih cepat, murah dan akurat
Informasi penjualan di supermarket atau ritel akan mudah bisa dibagi dengan pihak-pihak
yang berada disebelah hulu supply chain dengan menggunakan internet
Aplikasi internet dalam konteks supply chain management yaitu
1. Electronic procurement (e- procurement)
e- procurement merupakan aplikasi internet untuk mendukung proses pengadaan.
Contoh
a. e-Auction yaitu suatu aplikasi untuk mendukung kegiatan lelang yang dilakukan
secara elektronik. Pada model ini pembeli bisa mengundang beberapa calon
supplier untuk menawarkan harga atas produk dengan spesifikasi dan jumlah
tertentu dalam waktu yang telah ditentukan. Supplier dengan harga rendah yang
akan dianggap menang. Proses lelang ini dilakukan dengan media Internet
b. Perusahaan otomatif seperti volkwagen, general motors, daimer chrysler, dan
sebagainya menggunakan e-procurement secara ekstensif untuk proses pengadaan
bahan baku dan komponen item-item yang masuk dalam kelompok MRO
(maintenance, repair and operations) seperti suku cadang, peralatan tulis kantor
dan sebagainya,
2. Electronic fulfilment (e- fulfilment)
Fulfilement adalah pemenuhan pesanan pelanggan.
Beberapa kegiatanyang termasuk proses fulfilment adalah:
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |10
Copyright © 2019
a. Menerima order dari pelanggan, pelanggan bisa memesan melalui email
atau web based ordering
b. Mengelola transaksi, transaksi proses pembayaran
c. Manajemen gudang yang meliputi pengendalian persedian produk dan
kegiatan administrasi gudang secara umum.
d. Manajemen transportasi, keputusan model dan rute transportasi termasuk
didalamnya
e. Komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan informasi status
pesanan, dukungan teknis dsb.
f. Kegiatan reverse logistics yang berupa pengembalian produk ke bagian
supply chain akibat pengembalian dari pelanggan.
Contoh Apikasi e-Fulfillment
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |1
Copyright © September 2019
Petemuan 13
Implementasi Sistem E-Bussiness
A. Implementasi Sistem E-bisnis
Untuk melakukan implementasi sistem ebisnis yang diperlukan adalah persiapan, terdiri dari
1. Membuat Server lokal;
Dowload Lokal Server sesuai kebutuhan,boleh XAMPP, LAMP (if your OS Linux),
WAMP, Appserve..dll
Install pada komputer
Uji Server Localhost
Server Lokal telah siap untuk digunakan.
2. Kenali CMS yang akan digunakan ( jika menggunaakan yang tidak berbayar)
Joomla+Virtuemart http://www.joomla.org/ http://virtuemart.net/
Wordpress+WP-Commerce+Oocommerce http://wordpress.org/
Prestashop http://www.prestashop.com/
OsCommerce http://www.oscommerce.com/
OpenCart http://www.opencart.com/
Zencart http://www.zen-cart.com/
Langkah dalam mengelola CMS
Setting Halaman Utama
General Configuration User dan Costumer Management Category, Produk, Options
Pengaturan Template
Setting Sistem Modul
Pengiriman dan Pembayaran Manajemen pajak Kupon, Diskon danVoucer
Pemahaman Proses Alur Belanja dan Checkout
Memaksimalkan System Anda
3. Instalasi System
Pastikan web server telah berjalan dengan baik (pastikan apache dan mysql engines
udah berjalan)
Buat folder source, misal online store pada alamat C:\xampp\htdocs\onlinestore
Copy file sumber yang sudah didownload kedalam folder tersebut, kemudian
diekstrak.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |2
Copyright © September 2019
Kemudian buka browser kesayangan lalu pada address bar ketikkan alamat berikut:
localhost/onlinestore
Maka akan tampil sebuah halaman web, untuk melakukan proses instalasi toko online
tersebut.
4. Evaluasi Sistem
Pastikan apakah alur jalannya sistem sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan sistem.
Apakah tampilan dan isi sudah sesuai, baik dan benar.
Jika penggunaan template, sudah responsive, pastikan sudah berjalan baik pada model
smartphone yang umum digunakan.
B. Promosi
Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada
dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan
adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.
1. Tujuan Promosi
a) Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
b) Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit/laba
c) Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
d) Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
e) Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
f) Membentuk citra produkdi mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
g) Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen
2. Cara Promosi
a) Melalui e-mail
b) Melalui sms
c) Melalui pembicaraan
d) Melalui iklan
e) Media sosial
f) Kini website dan lainya
3. Alasan promosi
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |3
Copyright © September 2019
a) Karakteristik tiap konsumen berbeda. Perbedaan dilihat dari gender dan umur, status
perkawinan, tingkatan pendidikan, etnicity, jabatan, pendapatan rumah tangga,
kepribadian dan gaya hidup.
b) Perilaku konsumen. konsumen yang satu dengan yang lain memiliki perilaku
berbeda-beda
Ciri khusus konsumen saat ini telah mengalami perubahan, hal ini disebabkan karena
memiliki memori jangka pendek(emosional) dan kurang memiliki perencanaan pada saat
berkunjung kepusat perbelanjaan. Hal ini membuat promosi non digital perlahan-lahan ke
arah digital.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |4
Copyright © September 2019
4. Teknik Promosi Sistem E-Bisnis (TokoOnline)
a) Web Forum
b) Memanfaatkan Situs Jejaring Sosial
c) Membuat Newslater Feed, RssFeed
d) Menggunakan Fasilitas website PPC
e) SEO
f) Adwords
g) Banner
h) Backlink
i) Memanfaatkan layanan Google
C. Mengonlinekan Sistem e-bisnis
Tujuan akhir dari pembuatan sistem E-Bisnis dalam kemasan toko online adalah
mempublikasikannya (meng-onlinekan) di Internet.
Ada banyak hal, metode dan cara yang harus dipersiapkan untuk meng-onlinekan Sistem
EBisnis, semua itu bergantung dengan Model Usaha dan Sistem yang akan dibangun.
Dalam mengonlinekan sistem e-bisnis langkah awal adalah persiapan, yang terdiri dari
1. Persiapan Domain
Memilih nama domain yang baik dan sesuai
Menentukang TLD atau ccTLD sesuai kebutuhan
Mempersiapkan dokumen pengurusan domain
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |5
Copyright © September 2019
Kebutuhan dokumen khusus domain .id dapat dilihat dimasing-masing registrar
PANDI.
2. Persiapan Hosting
Memilih hosting sesuai dengan kebutuhan
IIX atau Luar Negeri
Tips Membeli Domain & Hosting Premium
Harus aktif dan interaktif dengan penyedia domain dan hosting
Kapasitas Bandwith
Kapasitas Space
Posisi Server (IIX or International)
Backup
Uptime
Legalitas
Hati-hati dengan harga murah.
Contoh Domain diantaranya dot.tk co.cc uni.me cu.cc co.nr xx.xx co.nf co.gp co.de
dan contoh Free Hosting diantaranya
1. www.neq3hosting.com
2. www.000webhost.com
3. www.bytehost.com
4. www.zymic.com
5. www.antserve.com
6. www.biz.nf
7. www.5gbfree.com
8. www.idhostinger.com dan lain sebagainya
D. e-payment
Pembayaran atau transaksi keuangan, secara umum dapat diartikan sebagai pemindahan
sejumlah uang dari si pembayar ke penerima. Sistem pembayaran konvensional, pelanggan
mengirimkan semua data terkait dengan pembayaran kepada pedagang yang dilakukan
diinternet dan tidak ada interaksi eksternal lebih lanjut antara pedagang dan pelanggan.
Perdagangan/perniagaan di Internet membutuhkan kecepatan dalam transfer of money. Dalam
sistem e-bisnis pembayaran yang dilakukan mulai banyak menggunakan e-payment, e-money,
dan e-banking.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |6
Copyright © September 2019
E-Payment adalah suatu sistem yang menyediakan alat-alat untuk pembayaran jasa atau
barang-barang yang dilakukan di internet.
1. Pelaku E-Payment
Dalam E-Payment ada 4 pelaku yang terlibat adalah
a. Issuer, biasanya berupa bank atau lembaga non banking.
b. Konsumen, pihak yang melakukan E-Payment.
c. Penjual, pihak yang menerima E-Payment.
d. Regulator, biasanya pemerintah yang regulasinya mengontrol E-Payment.
2. Manfaat E-Payment
Manfaat penggunaan E-Payment adalah
a. Meningkatkan efisiensi pembayaran.
b. Meningkatkan customer loyality.
c. Memberikan keamanan bertransakasi yang lebih dibandingkan cash.
d. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu.
e. Memberikan kemudahan pembayaran dan perluasan media pembayaran.
3. Jenis Layanan E-Payment
a. Electronic banking
Hanya cara untuk mengakses servis bank biasa
b. Stored Value Systems (cards)
Uang baru (model baru)
Alternatif dari mata uang yang dikeluarkan oleh pemerintah
4. Model-model E-payment (general)
Micropayment, adalah salah satu alternatif pembayaran elektronik (uang elektronik) dengan
mekanisme pembayaran melalui internet ataupun media lain, dilakukan untuk jumlah uang
yang relatif kecil dan intensitas transaksi yang tinggi
E-wallet, virtual wallet, merupakan dompet elektronika untuk menyimpan data instrumen
pembayaran antara lain alat pembayaran dengan menggunakan kartu dan/atau uang
elektronik, yang dapat juga menampung dana, untuk melakukan pembayaran
E-cash, digicash adalah bentuk elektronik dari uang yang kita kenal sehari-hari. Digital
Cash dapat dibeli dari Bank yang menerbitkannya, cybercash sebuah cara pembayaran
yang ditujukan terutama untuk transaksi pembayaran barang-barang yang berharga
murah (micropayments) di internet, karena kartu kredit tidak dapat digunakan untuk
transaksi yang nilainya di bawah minimum pembelian.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |7
Copyright © September 2019
Electronic cheque, cek yang dikeluarkan dalam bentuk elektronik dengan tanda tangan
elektronik, bukan tanda tangan tertulis atau segel fisik. Ruang lingkup eCheck meliputi
cek menyeberang (batas ke rekening deposito saja), surat promes yang terhutang oleh /
melalui bank, dan draft penerimaan bankir.
First Virtual sebuah perusahaan jasa pelayanan pembayaran transaksi di internet dengan
menggunakan kartu kredit. First Virtual bertindak sebagai perantara antara konsumen,
pengelola kartu kredit dan pedagang.
Smartcard-based e-payment, merupakan sebuah kartu yang memiliki perangkat chip kecil
yang tertanam di dalamnya
Paypal, alat pembayaran (Payment Processor) virtual dalam bertransaksi secara online
E-Gold, mata uang elektronik yang terdaftar resmi dan bisa diterima di seluruh dunia
serta mudah ditukarkan dalam mata uang yang berlaku di negara manapun. E-gold bisa
ditukar menjadi Rupiah, Dollar, Euro, dan lain-lain dengan cara yang sangat mudah.
Secpay
authorize.net
Bitcoin adalah sebuah uang elektronik yang terdesentralisasi yang memperbolehkan
untuk kepemilikan tanpa identitas (anonymous) dan pemindahan kekayaan dan lain
sebagainya..
5. Payment Gateway
Payment Gateway adalah Otentifikasi dan mengotomatiskan pembayaran elektronik yang
dibuat oleh pembeli untuk pedagang e-commerce ataupun e-bisnis. Hal ini memungkinkan
pedagang ecommerce untuk menerima pembayaran kartu kredit disitus mereka.
Payment gateway merupakan tampilan bank(atau lembaga keuangan anatara pembeli dan
pedagang yang memfasilitasi transfer uang dari rekening pembeli dan pedagang.
Payment Gateway yang ada diIndonesia saat ini diantaranya
Doku www.doku.com
KlikPay www.klikbca.com/klikpay
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |8
Copyright © September 2019
IPAYMU https://ipaymu.com/
Finpay http://www.portalfinpay.com/
Veritrans https://www.veritrans.co.id/ Dan lain sebagainya..
6. Tips Memilih Payment Gateway
Kesesuaian
Keamanan
Biaya
Kesederhanaan vs Kustumisasi
7. Aspek Keamanan Komputer
a. Authentication, ini akan dilakukan sewaktu user login dengan menggunakan nama
user dan passwordnya, apakah cocok atau tidak, jika cocok diterima dan tidak akan
ditolak. Ini biasanya berhubungan dengan hak akses seseorang, apakah dia pengakses
yang sah atau tidak.
b. Integrity adalah sebuah informasi tidak boleh diubah kecuali oleh pemilik informasi.
Terkadang data yang telah terenskripsipun tidak terjaga integritasnya karena ada
kemungkinan chpertext dari enkripsi tersebut berubah. Contoh : Penyerangan
Integritas ketika sebuah email dikirimkan ditengah jalan disadap dan diganti isinya,
sehingga email yang sampai ketujuan sudah berubah.
c. Nonrepudiation, menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan
sebuah transaksi. Sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan email untuk memesan
barang tidak dapat menyangkal bahwa dia telah mengirimkan email tersebut.
d. Confidentiality merupakan data yang diberikan ke pihak lain untuk tujuan khusus
tetapi tetap dijaga penyebarannya. Contohnya data yang bersifat pribadi seperti :
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |9
Copyright © September 2019
nama, alamat, no ktp, telpon dan sebagainya. Confidentiality akan terlihat apabila
diminta untuk membuktikan kejahatan seseorang, apakah pemegang informasi akan
memberikan infomasinya kepada orang yang memintanya atau menjaga klientnya.
Privacy, adalah sesuatu yang bersifat rahasia(provate). Intinya adalah pencegahan
agar informasi tersebut tidak diakses oleh orang yang tidak berhak. Contohnya adalah
email atau file-file lain yang tidak boleh dibaca orang lain meskipun oleh
administrator. Pencegahan yang mungkin dilakukan adalah dengan menggunakan
teknologi enksripsi, jadi hanya pemilik informasi yang dapat mengetahui informasi
yang sesungguhnya.
e. Availability, aspek ini berkaitan dengan apakah sebuah data tersedia saat
dibutuhkan/diperlukan. Apabila sebuah data atau informasi terlalu ketat
pengamanannya akan menyulitkan dalam akses data tersebut. Disamping itu akses
yang lambat juga menghambat terpenuhnya aspe availability. Serangan yang sering
dilakukan pada aspek ini adalah denial of service (DoS), yaitu penggagalan service
sewaktu adanya permintaan data sehingga komputer tidak bisa melayaninya. Contoh
lain dari denial of service ini adalah mengirimkan request yang berlebihan sehingga
menyebabkan komputer tidak bisa lagi menampung beban tersebut dan akhirnya
komputer down.
f. Access control / Authority, pemberi ijin terhadap sebuah ojek tertentu secara spesifik.
Akases control sendiri membatasi orang orang yang akan mengakses objek tersebut.
Tanpa adanya akses control, kemungkinan sesuatu (termasuk data) dapat di curi lebih
meningkat.
8. Ancaman Umum ada Sistem E-Bisnis
a. Pencegatan data, pembacaan dan modifikasi data secara tidak sah.
b. Puncurian data terhadap orang yang tidak bertanggung jawab.
c. Kecurangan (fraud) yang dilakukan oleh orang-orang yang identitasnya tidak
diketahui.
d. Akses yang tidak sah oleh seseorang terhadap data milik orang lain
Beberapa Solusi terhadap ancaman pada Sistem E-Bisnis
Enkripsi (penyandian data), Metode enkripsi atau yang lebih dikenal dengan kriptografi
(cryptograph) adalah metode penyandian suatu pesan atau data yang terkirim melalui
jaringan publik dengan menggunakan kunci-kunci(keys) tertentu.
Otentifikasi (Melakukan verifikasi terhadapidentitas pengirimdanpenerima)
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |10
Copyright © September 2019
Firewall (Menyaring serta melindungi lalu lintas data di jaringan atau server). Firewall
akan bertindak sebagai pelindung atau pembatas terhadap orang-orang yang tidak berhak
untuk mengakses jaringan kita.
E-Learning Universitas Bina Sarana Informatika Page |1
Copyright © September 2019
Petemuan 14
TUGAS
Laporan Analisa Terhadap Perusahaan Yang Berevolusi Kedalam E-Bisnis
Dikerjakan individu dalam waktu 1 minggu
Susunlah laporan analisa terhadap 4 perusahaan yang mulai berevolusi kedalam ebisnis
yang terjadi terkini
Ketentuan format laporan sebagai berikut:
1. Margin Kiri 4 cm, Kanan, Atas dan Bawah: 3 cm
2. Ukuran kertas A4
3. Jarak spasi 1,5 paragraf, font size 12, Jenis huruf bebas
4. Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang evolusi ebisnis yang saat ini
terjadi
5. Bab II Teori tentang e-bisnis
6. Bab III Pembahasan berisi analisa 4 perusahaan yang mulai berevolusi kedalam
e-bisnis secara rinci beserta penggambaran tabel seperti contoh dibawah ini
7. Bab IV Penutup, Berisi Kesimpulan dan saran
Kumpulkan dalam bentuk pdf ke mail masing-masing dosen dengan subject tugas ebisnis
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Gempa Megathrust? Berikut Penjelasannya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Kunci Jawaban Soal Ujian UAS E-Learning Bahasa Indonesia UBSI dan Nusa Mandiri Update
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar